WASHINGTON D.C. – Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump baru-baru ini menarik perhatian dunia setelah mengadakan dua pertemuan penting dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dalam kedua pertemuan tersebut, Trump menunjukkan sikap yang kontras. Mencerminkan pandangan dan kebijakan luar negeri yang seringkali berubah-ubah selama masa jabatannya sebagai Presiden.
Pertemuan pertama dengan Zelensky dilangsungkan di Washington pada awal Maret 2024. Sementara pertemuan dengan Netanyahu dilakukan beberapa hari kemudian di New York. Kedua pertemuan ini menarik perhatian dunia. Karena sikap Trump yang sangat berbeda dalam menangani kedua pemimpin tersebut, meskipun keduanya merupakan sekutu strategis Amerika Serikat.
Perbedaan Sikap Trump terhadap Ukraina dan Israel
Saat berbicara dengan Presiden Zelensky, Trump menunjukkan sikap yang lebih hati-hati dan bahkan terkesan kurang mendukung penuh. Dalam beberapa pernyataan, Trump terkesan mempertanyakan bantuan militer yang diberikan Amerika kepada Ukraina. Meskipun Ukraina tengah berjuang melawan invasi Rusia yang telah berlangsung sejak 2022. “Kita perlu memastikan bahwa bantuan ini digunakan dengan bijak. Ukraina harus menunjukkan bahwa mereka benar-benar bisa menangani permasalahan mereka sendiri sebelum kita terus memberikan dukungan.” Ujar Trump dalam konferensi pers yang diadakan setelah pertemuan tersebut.
Hal ini sangat kontras dengan sikapnya saat bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Dalam pertemuan tersebut, Trump memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan Israel dan menyebut Netanyahu sebagai teman dekat. “Israel adalah sekutu yang sangat penting bagi Amerika Serikat, dan saya selalu mendukung penuh kebijakan Israel. Kami akan terus berdiri bersama Israel dalam menghadapi ancaman dari pihak-pihak yang tidak setuju dengan keberadaan mereka.” Ungkap Trump dengan nada penuh keyakinan.
Sikap yang berbeda ini mencerminkan ketegangan yang lebih dalam antara Amerika Serikat dan Ukraina, sementara hubungan antara AS dan Israel tetap kuat. Meskipun terdapat beberapa perbedaan kebijakan di masa lalu.
Mengapa Sikap Trump Berbeda?
Beberapa analis politik berpendapat bahwa perbedaan sikap Trump terhadap Zelensky dan Netanyahu bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Termasuk kepentingan domestik Amerika Serikat dan hubungan pribadi yang dimiliki Trump dengan pemimpin Israel.
Trump, yang pernah mengaku sebagai “teman baik” Netanyahu, sering kali menunjukkan sikap yang sangat pro-Israel selama masa jabatannya. Salah satu tindakan paling kontroversial yang diambil Trump adalah pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 2017, yang menuai protes internasional namun mendapat dukungan dari Israel. Hubungan yang erat ini tampaknya berlanjut meskipun Trump tidak lagi menjabat sebagai presiden.
Di sisi lain, sikap Trump terhadap Ukraina bisa dilihat dalam konteks kebijakan luar negeri yang lebih skeptis terhadap keterlibatan Amerika di luar negeri. Pada masa jabatannya, Trump cenderung mengutamakan kebijakan “America First”, yang lebih menekankan pada kepentingan domestik daripada keterlibatan dalam konflik internasional. Dalam hal ini, dukungannya terhadap Ukraina bisa dipandang sebagai bentuk penyeimbang terhadap kebijakan luar negeri Amerika yang lebih ambisius di bawah pemerintahan Joe Biden.
Reaksi Dunia Internasional
Sikap Trump yang kontras dalam kedua pertemuan ini menuai berbagai reaksi dari dunia internasional. Beberapa pengamat menyatakan kekhawatiran bahwa perubahan sikap Trump dapat merusak hubungan AS dengan sekutunya, terutama Ukraina yang tengah bergantung pada bantuan internasional dalam perjuangannya melawan Rusia. “Ukraina membutuhkan dukungan yang lebih konsisten dari Amerika Serikat. Sikap Trump yang ragu-ragu bisa menjadi sinyal buruk bagi stabilitas kawasan,” ujar Maria Ivanova, seorang analis kebijakan luar negeri dari Ukraina.
Sementara itu, dukungan Trump terhadap Israel mendapat sambutan positif dari sejumlah politisi Israel, yang melihat Trump sebagai pemimpin yang memperkuat posisi mereka di panggung dunia. “Kebijakan pro-Israel yang diambil oleh Trump sangat berharga bagi kami. Kami berharap untuk terus bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam menghadapi tantangan yang ada,” kata Netanyahu setelah pertemuan dengan Trump.
Prediksi Ke Depan: Bagaimana Pengaruh Sikap Trump Terhadap Politik Global?
Meskipun Trump tidak lagi menjabat sebagai presiden, pengaruhnya terhadap politik global dan kebijakan luar negeri Amerika Serikat tetap besar. Sikapnya yang kontras terhadap Ukraina dan Israel menunjukkan bagaimana kebijakan luar negeri Amerika Serikat dapat berubah tergantung pada siapa yang memimpin. Jika Trump kembali menjabat sebagai presiden pada pemilu 2024, mungkin akan ada perubahan signifikan dalam prioritas kebijakan luar negeri AS, terutama dalam hal dukungan terhadap Ukraina.
Sementara itu, hubungan antara AS dan Israel kemungkinan besar akan tetap kuat, terlepas dari siapa yang memimpin Gedung Putih. Hal ini karena kedekatan politik dan strategis antara kedua negara sudah terjalin lama dan tidak terpengaruh oleh pergantian pemimpin.