JAKARTA – Kedatangan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia pada Jumat pagi, 9 Februari 2025, disambut dengan penuh hormat oleh Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto. Meskipun hujan lebat mengguyur Jakarta saat itu, Prabowo tetap menyambut dengan hangat dan penuh semangat. Menandakan pentingnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki. Keberadaan Erdogan di Indonesia bukan hanya untuk mempererat hubungan diplomatik. Tetapi juga untuk membuka peluang kerja sama lebih lanjut di bidang ekonomi, pertahanan, dan perdagangan.
Hujan Tak Menghalangi Sambutan Hangat untuk Presiden Turki
Meskipun cuaca buruk dengan hujan deras yang mengguyur Jakarta, Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, bersama pejabat lainnya, tetap hadir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk menyambut kedatangan Presiden Erdogan. Suasana hujan yang cukup deras tak menghalangi kedatangan Erdogan dan delegasi Turki, yang langsung disambut dengan penghormatan penuh oleh Prabowo. Protokol kedatangan yang biasanya dilakukan dengan penghormatan militer tetap dilaksanakan dengan baik, meski ada sedikit kendala akibat cuaca buruk.
Dalam sambutannya, Prabowo mengungkapkan rasa terhormatnya atas kunjungan Presiden Erdogan ke Indonesia. “Kami sangat menghargai hubungan yang sudah terjalin lama antara Indonesia dan Turki. Kunjungan Presiden Erdogan kali ini menjadi simbol penting bagi kemajuan hubungan bilateral yang lebih erat. Terutama dalam bidang pertahanan dan ekonomi,” ujar Prabowo, yang terlihat tidak terganggu oleh derasnya hujan yang turun.
Kerja Sama Indonesia dan Turki: Harapan dan Prospek
Kunjungan Presiden Erdogan kali ini diharapkan dapat mempererat hubungan kerja sama antara Indonesia dan Turki. Kedua negara memiliki banyak kesamaan dalam hal politik luar negeri, serta visi untuk meningkatkan kerja sama di tingkat internasional. Salah satu bidang yang menjadi sorotan utama dalam kunjungan ini adalah sektor pertahanan, di mana Indonesia dan Turki sudah terjalin hubungan yang cukup baik.
Menurut Prabowo, dalam sambutannya, Indonesia dan Turki memiliki potensi besar untuk bekerja sama di bidang pertahanan, khususnya dalam produksi alutsista dan pelatihan militer. “Turki memiliki teknologi yang sangat baik di sektor pertahanan, dan Indonesia juga berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas alutsista domestik. Kerja sama ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi kedua negara,” jelas Prabowo.
Selain sektor pertahanan, Erdogan juga mengungkapkan harapan untuk memperluas kerjasama di bidang perdagangan dan ekonomi. Sebagai negara dengan populasi besar dan ekonomi yang berkembang pesat, Turki dapat menjadi mitra strategis bagi Indonesia dalam berbagai sektor, termasuk infrastruktur, energi, dan teknologi.
Sambutan Luar Biasa untuk Erdogan
Presiden Erdogan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah Indonesia atas sambutan hangat yang diberikan meskipun cuaca tidak mendukung. “Saya sangat terharu dengan sambutan yang luar biasa dari pemerintah Indonesia, bahkan di tengah cuaca buruk seperti ini. Saya yakin hubungan antara Turki dan Indonesia akan semakin kuat ke depannya,” kata Erdogan dalam wawancara singkat setelah kedatangannya.
Kedatangan Erdogan kali ini juga disertai dengan beberapa pejabat tinggi Turki dan pengusaha yang akan berdiskusi lebih lanjut mengenai peluang bisnis dan investasi di Indonesia. Kedua negara diperkirakan akan menandatangani sejumlah kesepakatan kerja sama yang saling menguntungkan, baik dalam bidang ekonomi, perdagangan, maupun pertahanan.
Meningkatkan Hubungan Diplomatik di Masa Depan
Ke depannya, Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia dan Turki akan terus memperdalam kerja sama dalam berbagai sektor. Selain itu, pemerintah Indonesia juga akan berupaya untuk mempercepat implementasi berbagai proyek bersama yang telah disepakati.
“Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan Indonesia dan Turki semakin berkembang. Kami berharap dapat melanjutkan momentum ini untuk meningkatkan hubungan yang lebih erat, tidak hanya di bidang pertahanan, tetapi juga di bidang perdagangan, pendidikan, dan budaya,” tambah Prabowo.