TANGERANG, 8 Februari 2025 – Pemerintah Indonesia turun tangan untuk membantu nelayan di kawasan Tangerang. Yang terdampak oleh pembangunan pagar laut yang menghalangi akses mereka ke laut. Sejak beberapa bulan terakhir, nelayan di pesisir Tangerang melaporkan kesulitan dalam melakukan aktivitas penangkapan ikan setelah adanya proyek pagar laut yang dibangun untuk mengatasi abrasi pantai. Pagar laut tersebut dinilai menghalangi jalur tradisional para nelayan dalam mencari nafkah.
Langkah ini diambil oleh pemerintah setelah menerima banyak keluhan dari para nelayan setempat yang mengkhawatirkan keberlanjutan mata pencaharian mereka. Menanggapi masalah ini, pemerintah berencana memberikan bantuan berupa akses alternatif. Serta memberikan pelatihan kepada nelayan agar dapat mengoptimalkan hasil tangkapan mereka meskipun dengan adanya pembatasan tersebut.
Pagar Laut Penghalang Bagi Nelayan Lokal
Pembangunan pagar laut di pesisir Tangerang sebenarnya bertujuan untuk melindungi wilayah pantai dari ancaman abrasi yang semakin parah. Namun, pagar tersebut justru menghambat nelayan lokal untuk melaut. Menambah kesulitan bagi mereka dalam memperoleh hasil tangkapan yang menjadi sumber utama pendapatan. Nelayan yang sebelumnya biasa berlayar dengan perahu kecil untuk menangkap ikan di sekitar pantai merasa terbatas oleh pembangunan pagar laut yang membatasi akses ke laut.
“Sebelum adanya pagar laut ini, kami bisa dengan mudah melaut di wilayah yang lebih dekat ke pesisir. Tapi sekarang, kami harus pergi jauh ke tengah laut, dan itu membuat biaya operasional kami semakin tinggi. Selain itu, hasil tangkapan kami juga semakin berkurang,” ungkap Wahyu, seorang nelayan yang tinggal di Desa Ketapang, Tangerang.
Kondisi ini diperparah dengan tingginya biaya perawatan perahu dan bahan bakar yang dibutuhkan untuk melaut lebih jauh. Banyak nelayan yang merasa kesulitan untuk bertahan, mengingat semakin terbatasnya ruang untuk mencari ikan.
Langkah Pemerintah Mengatasi Masalah
Menanggapi keluhan tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Pemerintah Provinsi Banten telah berkolaborasi untuk mencari solusi yang tepat bagi nelayan yang terdampak. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan membangun akses alternatif bagi nelayan agar tetap dapat menjalankan aktivitas mereka tanpa terganggu oleh pagar laut.
Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, pemerintah berencana membuka beberapa jalur baru yang memungkinkan nelayan tetap bisa melaut dengan aman dan nyaman. “Kami sedang berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencarikan solusi bagi nelayan yang terkena dampak pembangunan pagar laut. Kami ingin memastikan agar nelayan tidak hanya mendapatkan akses yang lebih baik. Tetapi juga mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam menghadapi situasi ini.” Kata Trenggono dalam konferensi pers yang berlangsung minggu lalu.
Selain itu, pemerintah juga berencana memberikan bantuan kapal kecil dengan teknologi ramah lingkungan yang lebih efisien. Untuk memudahkan nelayan dalam menjalankan operasional mereka, tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Pemberian bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban nelayan dalam menjalankan usaha mereka.
Program Pelatihan dan Pengembangan Alternatif
Sebagai upaya jangka panjang, pemerintah juga akan memberikan pelatihan kepada nelayan agar mereka dapat meningkatkan kualitas tangkapan mereka. Melalui cara-cara yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Salah satu inisiatif yang disarankan adalah penerapan metode penangkapan ikan yang lebih terarah dan berkelanjutan, mengingat sumber daya laut yang semakin terbatas.
“Pelatihan ini sangat penting agar nelayan dapat lebih pintar dalam memilih lokasi dan jenis ikan yang akan ditangkap. Serta menggunakan alat tangkap yang lebih ramah lingkungan,” tambah Trenggono.
Pemerintah juga akan melakukan kerja sama dengan sektor swasta dan lembaga masyarakat untuk menciptakan peluang usaha baru bagi nelayan, seperti pengolahan ikan hasil tangkapan menjadi produk olahan yang bernilai tinggi. Dengan begitu, nelayan dapat memperoleh pendapatan yang lebih stabil, meskipun ada hambatan dalam kegiatan penangkapan ikan tradisional mereka.
Keberlanjutan dan Daya Tahan Ekonomi Nelayan
Meskipun pagar laut memiliki manfaat jangka panjang bagi lingkungan pesisir, seperti melindungi garis pantai dari erosi, keberadaan pagar ini juga membawa dampak negatif bagi nelayan tradisional yang bergantung pada akses langsung ke laut. Pemerintah menilai bahwa keberlanjutan ekonomi nelayan harus menjadi prioritas dalam setiap kebijakan pembangunan yang diambil.
Dengan memberikan dukungan berupa akses alternatif, pelatihan, serta bantuan kapal dan teknologi ramah lingkungan, pemerintah berharap dapat menciptakan ekosistem yang lebih seimbang antara pelestarian lingkungan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat nelayan.