LEAD
Pengelolaan Sampah di Pasar. Pemerintah daerah di seluruh Indonesia dihimbau untuk lebih serius mengawasi pengelolaan sampah di pasar-pasar tradisional. Hal ini disampaikan oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat dan pedagang pasar terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Isu ini semakin mendesak mengingat volume sampah yang terus meningkat, terutama di kota-kota besar, yang berdampak pada kesehatan dan kebersihan lingkungan.
ISI BERITA Pengelolaan Sampah di Pasar
tradisional menjadi salah satu masalah lingkungan yang seringkali terabaikan. Pasar-pasar yang menjadi pusat transaksi ekonomi rakyat ini menghasilkan tumpukan sampah setiap harinya. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan sekitar, menyebarkan penyakit, dan merusak ekosistem. Menurut data yang dihimpun oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jawa Barat, sampah pasar menyumbang lebih dari 30% total sampah yang dihasilkan di wilayah tersebut.
Pemerintah daerah, dalam hal ini pemerintah kota dan kabupaten, diminta untuk meningkatkan pengawasan serta menyediakan fasilitas yang memadai di pasar-pasar tradisional. Pengelolaan yang dimaksud mencakup pemilahan sampah, pengumpulan, serta pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA). Tidak hanya itu, edukasi kepada pedagang dan pengunjung pasar juga perlu dilakukan agar mereka memahami pentingnya peran mereka dalam menjaga kebersihan pasar.
Menurut Dr. Agus Santoso, Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, pihaknya telah melakukan beberapa program untuk mengurangi sampah pasar, salah satunya dengan memperkenalkan konsep pasar bersih melalui pemilahan sampah organik dan non-organik. “Kami telah menerapkan sistem pemilahan sampah di beberapa pasar, dan hasilnya cukup signifikan dalam mengurangi volume sampah yang terbuang. Namun, pengawasan yang lebih ketat dan partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan agar program ini dapat berjalan dengan optimal,” ujar Agus.
Baca Artikel Lainnya : Menteri Menekankan Kewajiban Platform Digital Terhadap Perlindungan Anak
Di sisi lain, sebagian besar pasar tradisional di Indonesia masih menghadapi kendala dalam pengelolaan sampah yang efisien. Ini menyebabkan masalah baru seperti tumpukan sampah yang dapat mengganggu kenyamanan pengunjung dan menimbulkan bau tak sedap.
Salah satu contoh pasar yang berhasil menjalankan program pemilahan sampah adalah Pasar Sumber Jaya di Kota Bandung. Pasar ini menerapkan sistem bank sampah yang memungkinkan pedagang dan pengunjung untuk menukar sampah yang dipilah dengan insentif tertentu. Program ini telah berhasil mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA hingga 40% dalam kurun waktu enam bulan.
PENUTUP Pengelolaan Sampah di Pasar
Sebagai kesimpulan, tradisional memerlukan perhatian serius dari pemerintah daerah. Jika tidak segera ditangani, sampah pasar akan terus menjadi ancaman bagi kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Hanya dengan kerjasama semua pihak, pengelolaan sampah pasar dapat lebih baik dan berkelanjutan.