Kupang, 7 Februari 2025 – NTT membuat program budidaya padi. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi meluncurkan program budidaya padi seluas 188.000 hektar sebagai bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan daerah. Program ini diharapkan dapat mengoptimalkan potensi pertanian, meningkatkan produksi beras lokal, serta mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah.
Gubernur NTT menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk menghadapi tantangan pangan di masa depan. “Kami berkomitmen untuk meningkatkan swasembada pangan di NTT dengan memanfaatkan lahan pertanian yang ada secara lebih maksimal.
Optimalisasi Lahan dan Dukungan Infrastruktur
Dalam pelaksanaannya, pemerintah daerah akan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan berbagai pihak terkait untuk memastikan keberhasilan program ini.
Teknologi pertanian berbasis digital juga akan diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan lahan serta distribusi hasil pertanian.
Baca Artikel Lainnya : Indonesia Akan Terus Melanjutkan Pembangunan Infrastruktur Meskipun Ada Tantangan
Dampak terhadap Ketahanan Pangan dan Ekonomi Masyarakat
Dengan meningkatnya aktivitas pertanian, sektor lain seperti transportasi, perdagangan, dan industri pangan juga akan mendapatkan dampak positif.
Tantangan dan Harapan NTT membuat program budidaya padi
Oleh karena itu, pelatihan dan pendampingan bagi para petani menjadi salah satu fokus utama dalam program ini.
Dengan dukungan semua pihak, termasuk pemerintah pusat, akademisi, dan masyarakat petani, program ini diharapkan dapat menjadi model ketahanan pangan yang sukses dan berkelanjutan di Indonesia.
Kesimpulan
Program budidaya padi yang dibuat oleh NTT merupakan langkah yang sangat bagus untuk menjaga ketahanan pangan di negara Indonesia.