Jakarta, 7 Februari 2025 – Indonesia dan Iran tengah memperkuat hubungan bilateral dengan merencanakan kerja sama di berbagai sektor strategis, termasuk energi, teknologi, dan ketahanan pangan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya kedua negara untuk memperluas kemitraan dalam menghadapi tantangan global dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masing-masing.
Pertemuan Diplomatik dan Fokus Kerja Sama
Rencana kerja sama ini dibahas dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, di Jakarta pada awal Februari 2025. Pertemuan ini menyoroti potensi kolaborasi di bidang energi, industri, serta penelitian dan pengembangan teknologi.
“Kami melihat Iran sebagai mitra strategis di berbagai bidang, terutama dalam hal energi dan teknologi. Indonesia ingin memperdalam kerja sama yang saling menguntungkan di sektor-sektor ini,” ujar Retno dalam pernyataan resminya.
Kolaborasi di Sektor Energi dan Teknologi Indonesia Iran Kerja Sama
Salah satu fokus utama kerja sama ini adalah sektor energi. Iran menawarkan potensi investasi dalam pengolahan minyak dan gas di Indonesia, serta transfer teknologi untuk meningkatkan efisiensi energi. Sebaliknya, Indonesia berpotensi mengekspor sumber daya alam dan produk pertanian ke Iran guna memperkuat ketahanan pangan di kedua negara.
Selain itu, kedua negara berencana bekerja sama dalam pengembangan energi terbarukan, khususnya dalam bidang tenaga surya dan listrik berbasis hidrogen. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon dan beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan.
Baca Artikel Lainnya : Pemerintah Indonesia: Revitalisasi Sekolah Juga Akan Menyasar Sekolah Swasta
Di sektor teknologi, Iran telah mencapai kemajuan signifikan dalam bidang farmasi, kecerdasan buatan (AI), dan robotika medis. Indonesia tertarik untuk mengadopsi teknologi ini guna meningkatkan layanan kesehatan di dalam negeri. Salah satu proyek yang tengah dibahas adalah pendirian pusat penelitian bersama yang berfokus pada pengembangan obat-obatan dan perangkat medis berbasis AI.
Ketahanan Pangan dan Industri Halal
Dalam pertemuan tersebut, kedua negara juga membahas potensi kerja sama di sektor pertanian dan industri halal. Indonesia melihat Iran sebagai pasar yang potensial untuk ekspor produk halal, termasuk makanan, kosmetik, dan farmasi.
“Kami ingin memperluas ekspor produk halal Indonesia ke Timur Tengah, dan Iran dapat menjadi gerbang bagi produk-produk tersebut,” kata perwakilan dari Kementerian Perdagangan Indonesia.
Iran juga menawarkan teknologi pertanian canggih yang dapat membantu meningkatkan hasil produksi pangan di Indonesia. Teknologi seperti irigasi pintar dan bioteknologi pertanian diharapkan dapat meningkatkan efisiensi produksi pangan nasional.
Komitmen Jangka Panjang dan Dampak Global
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Iran telah berlangsung selama lebih dari 70 tahun, dan kedua negara terus memperkuat hubungan ekonomi dan politik. Dalam konteks geopolitik global, kerja sama ini juga diharapkan dapat meningkatkan posisi kedua negara di panggung internasional.
Kedua negara sepakat untuk membentuk tim kerja bersama guna memastikan implementasi rencana kerja sama ini berjalan dengan lancar. Beberapa perjanjian bilateral diperkirakan akan ditandatangani dalam pertemuan tingkat tinggi yang direncanakan dalam beberapa bulan mendatang.
Dengan adanya kerja sama strategis ini, baik Indonesia maupun Iran berharap dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi, memperkuat ketahanan pangan dan energi, serta meningkatkan daya saing di bidang teknologi dan industri halal. Langkah ini juga menunjukkan komitmen kedua negara dalam membangun hubungan bilateral yang lebih erat dan saling menguntungkan.