JAKARTA, 14 Februari 2025 – Shell Eco-Marathon 2025 yang digelar di Manila, Filipina, kembali mencatatkan prestasi gemilang bagi Indonesia. Kompetisi yang menguji kemampuan tim mahasiswa dalam merancang dan mengendarai kendaraan hemat energi ini. Menghasilkan sejumlah kampus Indonesia yang berhasil meraih penghargaan bergengsi. Prestasi tersebut semakin menegaskan kemampuan generasi muda Indonesia dalam menciptakan inovasi di bidang teknologi dan energi terbarukan.
Shell Eco-Marathon adalah ajang kompetisi internasional yang diikuti oleh ribuan mahasiswa dari berbagai penjuru dunia. Dalam ajang ini, peserta diminta untuk merancang kendaraan yang dapat menempuh jarak terjauh dengan konsumsi energi paling efisien. Dalam kompetisi tahun ini, beberapa kampus di Indonesia berhasil meraih penghargaan. Membuktikan bahwa pendidikan tinggi di Indonesia terus berinovasi dalam bidang teknologi ramah lingkungan.
Kampus Indonesia Peraih Penghargaan
Sebanyak lima kampus Indonesia berhasil meraih penghargaan dalam Shell Eco-Marathon 2025, baik di kategori urban concept maupun prototype. Berikut adalah daftar kampus yang berhasil meraih penghargaan dalam ajang prestisius ini:
- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
ITS Surabaya kembali menunjukkan kualitasnya dengan meraih penghargaan pada kategori Urban Concept. Tim ITS berhasil merancang kendaraan yang mengutamakan efisiensi energi dengan menggunakan teknologi listrik. Kendaraan yang mereka buat mampu mencatatkan jarak tempuh yang luar biasa dengan konsumsi energi yang sangat rendah. - Universitas Indonesia (UI)
UI mencatatkan prestasi dengan tim yang berhasil meraih penghargaan di kategori Prototype. Tim dari UI berhasil menciptakan kendaraan yang tidak hanya efisien dalam konsumsi energi, tetapi juga inovatif dalam penggunaan material ramah lingkungan. Tim UI berhasil menembus persaingan ketat dan menduduki peringkat tinggi. - Universitas Gadjah Mada (UGM)
UGM menjadi salah satu kampus yang meraih penghargaan dalam kategori Urban Concept. Inovasi mereka dalam merancang kendaraan hemat energi dengan penggunaan bahan bakar alternatif mendapat apresiasi dari juri. Kendaraan yang mereka desain terbukti mampu menempuh jarak jauh dengan efisiensi energi yang sangat tinggi. - Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW)
UKSW juga berhasil meraih penghargaan di kategori Prototype. Tim dari UKSW berhasil merancang kendaraan yang mengutamakan teknologi ramah lingkungan, serta mengadopsi konsep efisiensi energi yang relevan dengan kebutuhan transportasi masa depan. - Politeknik Negeri Jakarta (PNJ)
Politeknik Negeri Jakarta menjadi salah satu kampus yang menunjukkan keberhasilan dengan meraih penghargaan di kategori Urban Concept. Tim mereka berhasil merancang kendaraan yang mampu menghemat energi secara signifikan dan memberikan dampak positif dalam penerapan teknologi transportasi masa depan.
Pentingnya Inovasi dalam Teknologi Ramah Lingkungan
Penghargaan yang diraih oleh kampus-kampus Indonesia ini merupakan bukti bahwa anak-anak muda Indonesia tidak hanya mampu bersaing di tingkat internasional. Tetapi juga mampu menciptakan solusi untuk tantangan energi yang semakin mendesak. Shell Eco-Marathon bukan hanya kompetisi tentang kecepatan, tetapi lebih kepada bagaimana kendaraan yang dirancang mampu mengatasi tantangan energi yang efisien dan ramah lingkungan.
“Melalui kompetisi ini, kami berharap mahasiswa Indonesia dapat terus mengembangkan teknologi yang dapat memberi dampak positif bagi masyarakat. Terutama dalam hal pengurangan emisi karbon dan penggunaan energi terbarukan,” ujar Dr. Andi Prabowo, salah satu pembimbing dari tim ITS Surabaya.
Program seperti Shell Eco-Marathon mendorong mahasiswa untuk berpikir kreatif dalam menciptakan kendaraan yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Sangat penting dalam mendukung upaya global dalam mengatasi perubahan iklim. Selain itu, program ini juga membuka peluang bagi para mahasiswa untuk mengasah keterampilan praktis di bidang teknologi dan rekayasa.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Meskipun Indonesia telah berhasil meraih sejumlah penghargaan, tantangan tetap ada. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana cara untuk mengimplementasikan hasil riset dan inovasi yang dihasilkan dalam kompetisi ini ke dalam industri otomotif yang lebih luas. Kendaraan hemat energi yang dikembangkan dalam kompetisi ini perlu diuji lebih lanjut untuk aplikasi nyata di pasar.
Namun, pencapaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi kampus-kampus yang berpartisipasi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi dan menciptakan solusi-solusi teknologi yang lebih berkelanjutan.
Ke depan, diharapkan lebih banyak kampus di Indonesia yang dapat berpartisipasi dalam Shell Eco-Marathon dan kompetisi serupa, serta melahirkan lebih banyak inovasi yang dapat mendukung Indonesia dalam menghadapi tantangan energi dan perubahan iklim.