PANGKALPINANG, BABEL – Arsari Tambang Menjanjikan Upaya Reboisasi. Program reboisasi yang dilaksanakan oleh PT Arsari Tambang terus berlanjut tanpa henti di wilayah Provinsi Bangka Belitung (Babel). Upaya perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan ini telah menunjukkan komitmen serius dalam menjaga kelestarian lingkungan, meskipun tantangan besar menghadang dalam mewujudkan rencana tersebut. Hingga kini, ratusan ribu pohon telah ditanam di area bekas tambang, memberikan harapan baru untuk ekosistem yang terancam oleh kegiatan industri.
Latar Belakang dan Tujuan Reboisasi
Sejak tahun 2015, PT Arsari Tambang memulai program reboisasi di wilayah konsesinya yang mencakup sebagian besar area hutan bekas pertambangan. Direktur Utama PT Arsari Tambang, Bapak Rudi Haryanto, menjelaskan bahwa perusahaan berkomitmen untuk tidak hanya fokus pada hasil tambang, tetapi juga bertanggung jawab terhadap pemulihan alam yang terdampak.
“Babel adalah rumah kita, dan kami merasa berkewajiban untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. Reboisasi bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi merupakan bagian dari visi jangka panjang perusahaan untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan,” ujar Rudi Haryanto saat diwawancarai di Pangkalpinang, pada Senin (17/02).
Tantangan dan Solusi yang Dihadapi Arsari Tambang Menjanjikan Upaya Reboisasi
Meskipun upaya reboisasi ini sangat mengesankan, tidak sedikit tantangan yang harus dihadapi oleh PT Arsari Tambang. Salah satunya adalah kesulitan dalam memilih jenis pohon yang sesuai dengan kondisi tanah bekas tambang yang cukup terdegradasi. Menurut laporan dari Badan Lingkungan Hidup Provinsi Babel, kualitas tanah di kawasan bekas tambang mengalami kerusakan serius akibat kegiatan ekstraksi mineral, yang membuat proses penanaman pohon menjadi lebih sulit.
Namun, perusahaan ini tidak menyerah begitu saja. Melalui kerja sama dengan ahli pertanian dan lembaga penelitian, PT Arsari Tambang berhasil menemukan beberapa jenis pohon yang mampu tumbuh dengan baik di tanah tersebut. Beberapa di antaranya adalah pohon jati, trembesi, dan berbagai jenis pohon lokal lainnya yang tidak hanya berfungsi untuk memulihkan tanah, tetapi juga menyediakan habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna yang hampir punah.
Baca Artikel Lainnya : Lihat Peluang Untuk Meningkatkan PDB Dalam Kebijakan Perdagangan Trump: Kepala DEN
“Proses ini memerlukan waktu, kesabaran, dan investasi yang tidak sedikit, namun kami percaya bahwa inilah jalan yang benar untuk menjaga kelestarian alam di Babel,” tambah Rudi.
Dampak Positif dan Dukungan Masyarakat Arsari Tambang Menjanjikan Upaya Reboisasi
Reboisasi yang dilakukan oleh PT Arsari Tambang juga telah memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Program ini membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga lokal dalam pemeliharaan dan pengelolaan tanaman. Sejumlah petani dan pemuda setempat dilibatkan dalam setiap tahap kegiatan reboisasi, dari penanaman hingga pemeliharaan tanaman yang tumbuh.
Selain itu, upaya reboisasi ini juga turut serta dalam mengurangi dampak perubahan iklim di kawasan tersebut.
“Masyarakat kami sangat mendukung inisiatif reboisasi ini.
Peran Pemerintah dan Kolaborasi Lintas Sektor
Reboisasi yang dilakukan PT Arsari Tambang juga tidak terlepas dari dukungan pemerintah daerah dan instansi terkait. Pemerintah Provinsi Babel, melalui Dinas Lingkungan Hidup, menyatakan bahwa upaya perusahaan ini sejalan dengan kebijakan mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan. Mereka juga mengapresiasi komitmen perusahaan dalam melakukan reklamasi pasca-penambangan yang lebih ramah lingkungan.
“Pemerintah provinsi memberikan dukungan penuh terhadap program reboisasi ini, terutama karena dampaknya yang positif terhadap lingkungan dan ekonomi lokal. Kami berharap perusahaan lain juga dapat mencontoh langkah positif ini,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Babel, Bapak Agus Setiawan.
Proyeksi Ke Depan
“Kami memiliki rencana besar untuk meningkatkan jumlah pohon yang ditanam dan memperluas area yang direboisasi.
Penutupan
Upaya reboisasi PT Arsari Tambang di Bangka Belitung memberikan harapan baru bagi keseimbangan alam di wilayah tersebut. Seiring dengan perkembangan ini, diharapkan semakin banyak perusahaan yang ikut berperan dalam menjaga kelestarian alam melalui upaya-upaya reboisasi yang berkelanjutan.